Didi Kempot – Tatu, Lagu yang Dinyanyikan Oleh Penyandang Difabel

Nama Didi Kempot sudah tidak asing lagi bagi para pecinta musik Indonesia, terutama pecinta musik Jawa. Penyanyi yang berjuluk The Godfather Of Broken Heart ini memiliki segudang karya yang sudah banyak diketahui masyarakat Indonesia bahkan luar negeri. Contohnya lagu Tatu yang berhasil melejit karena dinyanyikan oleh penyandang difabel, Ardha Krisna Pratama atau yang lebih dikenal dengan nama Ardha ‘Tatu’. Berikut adalah fakta menarik seputar lagu Didi Kempot – Tatu.

Fakta Tentang Lagu Milik Didi Kmpot – Tatu

  1. Diciptakan khusus untuk Ardha

Sebelum meninggal dunia, Didi Kempot sempat mendidik seorang bocah tuna netra menuju dapur rekaman. Terdapat thread viral yang menampakkan Ardha, seorang bocah tuna netra saat dibimbing oleh Didi Kempot pada Februari 2020 lalu. Setelah viral di Twitter, popularitas Ardha semakin melambung ketika membawakan lagu Didi Kempot – Tatu. Bahkan video Ardha sudah ditonton lebih dari 29 juta kali selama 3 bulan publikasi. Selain lagu Tatu, Didi Kempot juga menciptakan lagu khusus untuk Ardha, yaitu Kagem Ibu, Tulung, Ayah, dan Rembulan.

  • Banyak dicover oleh penyanyi yang lain

Lagu Tatu ini juga banyak dinyanyikan ulang oleh penyanyi yang lainnya, antara lain Tri Suaka, Aviwkila, Tasya Rosmala, Syahiba Saufa, dan masih banyak yang lainnya. Ini membuktikan bahwa lagu-lagu yang diciptakan Didi Kempot berhasil masuk di dunia permusikan Indonesia, baik musisi asli jawa maupun yang non jawa.

  • Mempunyai makna yang mendalam

Diantara ratusan lagu Sang Maestro, terdapat satu lagu yang diciptakan Didi Kempot dan menurut interpretasi penulis sebagai pembawa pesan sosial bahkan politik. Lagu tersebut adalah Tatu. Lagu ini dinyanyikan oleh Ardha, seorang bocah penyandang disabilitas yang sering kali terpinggirkan di negeri ini. Jika dianalisis lebih dalam, kata dan kalimat dari lagu Tatu ini memiliki makna yang cukup mendalam sebagai sebuah pengingat bagi para penguasa. Lirik awal lagu tersebut mengingatkan bagaimana para pejabat dan penguasa di negeri ini yang muncul ketika mereka membutuhkan suara rakyat dan lupa akan janji-janji mereka ketika pemilu atau pilkada telah usai. Dapat kita lihat situasi yang terjadi sekarang, banyak penguasa dan wakil rakyat seakan menghilang dan tidak memberikan solusi atau bantuan kepada masyarakat yang telah memilihnya.

Dalam lagu Tatu juga terdapat gambaran sakit hati yang dirasakan oleh rakyat kecil akibat janji-janji palsu penguasa tersebut. Meskipun rakyat harus merasakan perih dalam kehidupan, namun mereka tetap bertahan dengan segala keterbatasan.

Dalam lagu tersebut, Didi Kempot seakan ingin mengingatkan para pejabat dan penguasa untuk sadar bahwa rakyat tidak akan lupa apa yang telah mereka perbuat karena telah meninggalkan Tatu yang dalam.

Namun, ini hanyalah interpretasi penulis terhadap lirik lagu Didi Kempot – Tatu. Sebuah lagu yang diciptakan di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik, serta masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Lagu yang menceritakan tentang sakit hati dan perasaan kecewa karena janji-janji yang tidak ditepati.

  • Mempunyai viewers terbanyak kedua setelah Banyu Langit

Lagu yang dinyanyikan oleh Ardha ini berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia karena berhasil ditonton lebih dari 29 juta kali dalam 3 bulan publikasinya ini juga tak kalah fantastisnya . Lagu ini menempati urutan kedua karya Didi Kempot setelah lagu Banyu Langit yang mencapai 46 juta kali dalam 2 tahun publikasinya dan jumlah download nya pun sangat banyak seperti data yang di dapat dari stafaband-76.com. Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar lagu Didi Kempot – Tatu. Semoga almarhum Pakde Didi mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa dan karyanya akan selalu melekat di hati kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *